Jumat, 03 Desember 2010

BTN Optimistis Pertumbuhan Kredit 25 Persen Bakal Tercapai


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Bank BTN Iqbal Lantaro yakin target pertumbuhan kredit 2009 bank yang dipimpinnya sebesar 25 persen akan tercapai.

"Saya yakin target 25 persen pertumbuhan kredit tahun ini dapat tercapai," kata Iqbal seusai acara pencatatan Kolektif Efek Berangun Aset (KIK EBA) di Jakarta, Rabu (11/11).

Dia mengatakan bahwa pertumbuhan kredit hingga saat ini sebesar 17 persen. Target tahun ini yang sebesar 25 persen bakal tercapai karena tren pembelian rumah di akhir tahun cenderung meningkat.

Iqbal mengungkapkan bahwa saat ini kredit baru yang tersalurkan mencapai Rp 12 triliun dan target akhir tahun sebesar Rp 16 triliun. Sedangkan outstanding kredit saat ini mencapai Rp 38 triliun. "Target kami Rp 16 triliun, saat ini sudah Rp 12 triliun dan saya yakin akan tercapai," katanya.

Dari total kredit yang disalurkan tersebut, sebut Iqbal, 95 persen merupakan kredit perumahan dan industri perumahan, sedangkan sisanya 5 persen kredit sektor lain.

Keyakinan direktur utama BTN ini karena kondisi perekonomian yang mulai membaik dan akan berimbas pada meningkatnya sektor perumahan.

Selain itu, lanjutnya, mulai turunnya suku bunga kredit juga menjadi daya tarik masyarakat untuk mengajukan kredit kepemilikan rumah (KPR). "Tahun ini kami sudah menurunkan bunga kredit lima kali dari 15 persen saat ini sudah berada di 12,5 persen," ungkapnya.

Iqbal juga mengatakan bahwa penurunan bunga kredit masih mungkin terjadi. "Masih kami kaji ruang untuk penurunan kembali bunga kredit," tambahnya.

Menurut dia, penurunan suku bunga kredit ini mengikuti turunnya suku bunga dana setelah BI rate sebesar 6,5 persen dan kesepatan 14 bank maksimal bunga deposito 8 persen. "Dengan turunnya bunga dana maka ’cost of fund’ jadi turun, sehingga kinerja perseroan juga membaik," jelasnya.

Untuk tahun depan, menurut Iqbal, BTN menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 20 persen karena didorong oleh perekonomian yang cukup baik. "Target tahun depan 20 persen sama dengan industri," kata Iqbal.

Sumber : ANT

0 komentar:

Posting Komentar